1/
Aku dibekali sebuah peribahasa
"Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin"
Hariku sekarang surga,
Lengkap dengan bidadari yang senang memberi
Senyum. tak ada batu yang mengganjal
Sekalipun aku tak pernah mengerang
Ibu, aku takut melukis semua itu, aku takut esok
Lebih jelek sebab kata
Orang tak ada yang lebih indah dari surga
/2/
Di ruang kerja
Aku sering terkenang masa dulu
Anakanak mendapat tugas seni rupa
Aku dan kau adalah kelompok yang unik
Aku calon pelukis yang ceroboh
Kau model yang pemalu
Saat melukis wajahmu tanpa
Sadar perawakanmu kugubah dewi di
Kanvas kau tak menegur malah
Menutup mata dengan jemari-diamdiam mengintip
Karyaku mungkin mencari bagian kecil tubuhmu
/3/
Aku masih berusaha melukismu
Dengan benda-benda yang pintar:
Kuas dan cat yang pandai berdansa, wadah dan minyak yang cerdas Mengukur, dan jejari yang jenius mengatur
Tapi sudah sekian tahun mencoba
Aku belum juga bisa melukis setengah saja
Bentukmu
Mungkin karena aku belum mengenalmu, Tuhanku
Aku dibekali sebuah peribahasa
"Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin"
Hariku sekarang surga,
Lengkap dengan bidadari yang senang memberi
Senyum. tak ada batu yang mengganjal
Sekalipun aku tak pernah mengerang
Ibu, aku takut melukis semua itu, aku takut esok
Lebih jelek sebab kata
Orang tak ada yang lebih indah dari surga
/2/
Di ruang kerja
Aku sering terkenang masa dulu
Anakanak mendapat tugas seni rupa
Aku dan kau adalah kelompok yang unik
Aku calon pelukis yang ceroboh
Kau model yang pemalu
Saat melukis wajahmu tanpa
Sadar perawakanmu kugubah dewi di
Kanvas kau tak menegur malah
Menutup mata dengan jemari-diamdiam mengintip
Karyaku mungkin mencari bagian kecil tubuhmu
/3/
Aku masih berusaha melukismu
Dengan benda-benda yang pintar:
Kuas dan cat yang pandai berdansa, wadah dan minyak yang cerdas Mengukur, dan jejari yang jenius mengatur
Tapi sudah sekian tahun mencoba
Aku belum juga bisa melukis setengah saja
Bentukmu
Mungkin karena aku belum mengenalmu, Tuhanku
No comments:
Post a Comment