Turun dari bus, langsung bertemu seseorang
menyapa, lalu ia mengajak ke rumahnya
sekedar minum kopi dan bercerita, katanya
seperti aku kenal wajah itu, mirip teman lama
tapi ia tidak serombeng ini, dan dulu matanya
tungku api
disedu kopinya mas, katanya
aku menurut. Kuletakkan bibir
mengelus rasanya
kok manis?, “terlalu manis ya?”
Loh, kamu madura, kan, biasanya kan asin
Ia mengangguk, sambil garukgaruk
aku purapura tidak melihat
lalu pulang meninggalkan mereka : kopi dan si pelupa
No comments:
Post a Comment