Ode Bagi Celana
Tak ada yang lebih mengenal pikiran cabulku selain engkau saat beberapa perempuan lewat sebab engkaulah yang menjaga rahasia itu bila di malam hari tiba kau intip mimpi-mimpiku meski dengan begitu engkau kadang harus basah membukamu dari tubuhku adalah suatu keresahan yang sangat oleh sebab itu di kamar mandi aku masih saja mengunci pintu meski sedang sendiri di benang-benang yang membentukmu aku mendengar sebuah alunan puisi yang lucu yang membuatku nyaman memakaimu terus padahal seharusnya seenak-enaknya celana kan harus dicuci juga itulah awal dari perpisahan kita aku serahkan (kembali)kau pada lelaki tanpa celana.
No comments:
Post a Comment