Kapten Barbossa


Kapten Barbossa

malam belum larut sungguh dalam tidur
bersama kru bajak lautnya
ia menyerang sebuah kerajaan
bukan demi mahkota, perempuan atau harga buron
hanya demi sekeping emas
yang mengutuknya menjadi abadi
berapa puluh tahun sudah ia berlabuh
dari dermaga ke dermaga dari pulau ke pulau
dari laut ke laut dihantam badai sekalian ombak
berkelahi dengan musim dan cuaca, tanpa
merasa apa pun, sekeping emas mesti dikembalikan
bagi masa lalu yang keliru, di sebuah gua tersembunyi
sebab kematian memberi arti hidup
ia merindukan rasa takut dan sakit
yang merambat di tubuh
berlayar, memutar kemudi, melempar jangkar
dengan debar yang menyebar dada
apalagi yang jauh menyiksa dari pelayaran yang hambar
lebih-lebih ia seorang kapten bajak laut
ia ingin kembali menghirup kenangan
bersama kru bajak lautnya
ia menyerang sebuah kerajaan
mengayun pedang, berperang sambil tertawa
iri kepada prajurit kerajaan satu-satu mengerang
ah, betapa ingin menjadi manusia biasa lagi
sementara malam telah larut benar dalam tidur



2009-2010

No comments:

Post a Comment