Kembang Kertas
Seperti sekuntum kembang di taman-taman
Yang tumbuh diam-diam dari tetesan bulan Juni
Mawar, melati, magnolia, sedap malam, seruni
Yang diberkati musim dengan warna dan wangi
Bukan. Barangkali lebih kembang dari yang dikenali manusia
Mengundang kumbang, kupu-kupu, atau kolibri
Ketika bibirmu memekarkan senyum meski samar
Dan tangkai itu terlalu penuh dengan duri
Terlalu mudah jatuh kelopak-kelopaknya
Pun bila angin nakal tak menyuirnya
Akan cepat layu seperti kulit di masa tua
Tapi senyummu tetap kerinduan alam
Pada keindahan sejati yang datang sesekali
Aku takut mencintaimu, Nindya
Sepenuhnya milik kumbang, kupu-kupu atau kolibri
Seperti tetapan takdir yang tak dapat ditolak
Tak lagi tersimpan di sela lidahku
Sebab ucapan itu sembunyi ke akar tubuhku
Tapi tetap hidup dari merah darah
Berdenyut sebab jantungmu
Memang aku tak bisa memilikimu, Nindya
Tapi kau bisa memiliku:
Sekuntum kembang yang tak pernah layu
Kekekalan yang dicipta tangan tanpa airmata
Maka tersenyumlah selalu
2008-2010
kunjungan..setelah lama nggak blog walking..selamat yaa teman buku puisinya udah terbit
ReplyDelete