2 Sajak Tentang pejalan kaki

: AK

1. Ia Mengajak Pejalan Kaki Lain

Ia akan menelusuri jalan pilihannya, ia mulai dari lorong kecil depan rumahnya, sebuah lorong kecil yang terang, setelah itu ia temukan banyak jalan yang bersimpangan dan lorong - lorong gelap, mulanya ia risau, cemas dan gemetaran, namun lama - lama ia yakin dan tenang - tenang saja

"inilah jalan yang panjang, sebenarnya jalan, yang di ujungnya ada sebuah desa yang sederhana" katanya, pada pejalan kaki lain, ajakannya lantang, membuat dirinya makin yakin saja. " ah kau, jalan itu kami kenal bahkan ia sering main di mimpi kami, tapi sekarang bukan waktunya menelusurinya:

Memang begitulah para pejalan kaki, banyak yang telah mengenal jalan tapi merasa belum waktunya menelusuri.

2. Ia Tertidur di Tengah Jalan

Ia tertidur di tengah jalan, ia capek melangkah dan merasa baik menyerah bahkan desa yang ia impikan baiknya dilamunkan saja, ia leburkan dirinya menjadi debu terbang tak tentu di hempas asap kendaraan

Ia tiba - tiba bangun dan berlari kencang sekali, Ah rupanya aku belum mengenalnya, rupanya ia masih ingin mencapai, tak ingin lama bahkan tidurnya

Ah rupanya aku belum mengenalnya, hingga aku salah mengira

hingga benarlah aku

Salah mengira

No comments:

Post a Comment