musim kemarau tumbuh di tubuh
setelah bibir kau tak lagi mencumbu aku
rambut, bulu – bulu, dan tulang – tulang aku
kian kering, menunggu kecup kau
memang, kemarau diciptakan untuk penantian;
sebuah ujian,
agar ikatan semakin erat atau lepas sama sekali
makanya meski kulit bertambah padang pasir
dan para musafir menawarkan air
aku akan hanya menerima satu macam hujan
yaitu ludah dari bibir kau
No comments:
Post a Comment