Aku Punya Banyak Cara Menggubah Sajak

Aku punya banyak cara menggubah sajak tentangmu
Bahkan walau harus aku tulis dengan bentuk baku
Soneta, kwatrin, trinet, sampai haiku, aku bisa
Biar kau tak bosan membaca

Misalnya kwatrin dengan gaya anak-anak :

Akan ada Monster Tikus Tanah
Keluar dari dada, kata ibu saya
Membuat lubang dan bersarang di hati, tenang saja, jangan resah
Saya sudah tabung uang saku, buat beli obat racunnya

Ya, aku bisa saja menulis seperti itu
Seperti anak-anak yang masih lugu dan lucu


***

Ada banyak cara lainya— hmm
Kau mau yang bagaimana?

O, iya aku ingat, kau wanita tomboy, yang suka marah-marah
Sering kau menampar pipiku, dan aku
Menangis waktu itu meski tidak berair mata,
Mungkin karena aku merasa bersalah

Nah, kenangan itu, aku bisa saja menulis
Berlagak bak wanita dalam sajak
( meski iya, bila jalan denganmu)

mungkin begini:

Usiaku bertambah
Bertambah jugalah usia
Cinta, kau, mungkin tergantung dada
Sekarang sudah tak sebesar mangga




***


Aku masih punya banyak cara lagi

Tapi aku terkenang “ telimpuh “, buku
Sajak Hasan Aspahani yang aku beli di Gramedia Royal Plaza Surabaya,

Sore yang mestinya kita nonton bioskop itu.

Ya, komentar di cover belakangnya, tak
Usahlah aku kutip

Aku jadi urung, menulis
Beberapa sajak
( untukmu )

Mungkin juga sajak ini
Malam ini, malam ini saja

No comments:

Post a Comment