Anak-anak dari foto Jamie Baldridge, 2

Anak-anak dari foto Jamie Baldridge, [ 7-12 ]


7
--vox dei

ketika pagi mampir di rumahmu
tiba-tiba kau rindu suaraku
lewat keriuhan kicau burung-burung
dan musik dari requiem mozart yang tak kau kenali

lalu kau ingat ucapanku;
rindu harus diterima
tanpa harus ditangisi

maka kau mencoba mengakrabkan diri--
membiarkan burung-burung itu hinggap
di tubuhmu. lalu kau merangkak mendekati
requiem mozart, hendak menjabat telinganya

sembari berkata senang berkenalan denganmu


8
--the 55th parallel

sehabis sarapan kau kenang ciuman-ciumanku--
kemudian berubah jadi bola-bola yang menghantam keningmu

kau nikmati itu dengan secangkir kopi
sebab mungkin kau telah mengerti
bagian lain dari kepergian adalah kabahagiaan


9
--a confluence of arbi#18869A

di tangan kirimu kau memegang sangkar berisi
pohon yang tak punya daun. sedang di tangan kanan
tergantung sangkar berisi awan yang hendak hujan.

kau bingung memilih mana yang tepat
untuk menemani seekor burung di belakangmu

tetapi burung itu terbang masuk ke dalam pigura
sebelum kau menjatuhkan pilihan

anehnya, kau malah tersenyum
dan setelahnya kau senang
menghabiskan waktu memandangi pigura itu

mungkin kau merasa burung itu mirip
denganku.


10
--ova sacro emblemata

sekarang burung itu bersarang di kepalamu
kicaunya begitu jelas kau dengar. tapi belum
kau tahu itu jenis burung apa. sebab kicaunya
begitu beragam kadang cit cit kadang kur kur
kadang ku kuk kadang bicara seperti manusia

tapi kau tak pernah pusing apa nama burung itu
sebenarnya. sebab kau selalu memanggilnya dengan namaku.
tapi burung itu tampaknya ingin sekali memperkenalkan
dirinya setelah kau melahirkan telurnya
yang cuma berisi gir-gir mesin bekas masa lalu.


11
--on reading ovid

karena sepasang dadamu ingin bicara tentang rindu dan sakit

kau telanjang dan mengirim
seekor kuda dari lamunanmu
ke tempat yang kau kira perantauanku

agar aku bisa pulang dan meletakkan
telinga di dadamu itu.

12
--annunciation

di kamarmu angin bertiup kencang. lantai kedinginan
maka kau menghamparkan selimut ke tubuh lantai

burung itu yang kini berada di ranting dekat jendela
diam-diam merencanakan mengembalikan
selimut itu ke tubuhmu. sebab dia tak punya sepasang
lengan untuk memberimu hangat pelukan. lalu pergi
tanpa memberi tahumu bahwa dirinya sebenarnya adalah aku.




2010

No comments:

Post a Comment