Kepada Kakek
seharusnya maut datang tak terduga
seperti hujan yang turun
di tengah terik matahari
hingga tak ada seorang pun yang membawa payung.
Lalu apa yang bisa dilakukan
untuk seorang kakek
selain menerima kuyup
sembari berjalan pelan
ke sebuah teduh
yang sudah sia-sia
tetapi maut malah datang dengan tiba-tiba
seperti sebuah kepergian
di sebuah senja
hingga bekal yang yang telah lama siap
lupa dibawa
seharusnya maut datang dengan sederhana
seperti sebuah sungai
yang menandai
pisahnya desa dengan desa lainnya
tetapi maut malah datang dengan biasa
seperti jatuhnya bunga kamboja
tanpa ada angin yang memukulnya
apakah maut lupa untuk bicara
ataukah kita yang tak mendengarnya,
kek.
2010
mari, kakek saya antar..
ReplyDeleteby, grim reaper