Sonet V

Sonet V

Keanehan hanya milik penyair. Hawa dingin harus
menjadi lebih dingin untuk membuatnya gigil.
Karena pernah berselimut pada tanganmu yang kecil
dan harum rambutmu itu. Mataku mampu menembus

Kenangan sampai perihal remeh. Di samping hidung
berbaris dua tahi lalat bagai bagian bunga mawar
yang tumbuh di pipimu. Juga telinga. Bulan bersinar
terlalu indah malam ini untuk dipantulkan kolam renang

Tak bisa aku bedakan antara tubuh dan bayang
tetapi menulis puisi di garis bibirmu lebih menyenangkan
dari hujan deras yang tak menumbuhkan rumput

Walau cuma bayang dan bukan kau yang datang
menyampaikan sepotong kalimat selamat malam dan
tanya kabar. Tetap akan aku cium tangannya dengan lembut.


2011

No comments:

Post a Comment