KATA ayah saya harus bisa membaca , walau saya tidak sekolah, agar tidak mudah ditipu seperti ayah : menjual sawah pada juragan kaya dari kota, menanda tangani surat yang ia kira tanda jualbeli tapi ternyata alih kuasa
Sejak saat itu ayah sering mengigau menjadi pembaca pancasila sebab ia lihat di tivi tetangga pembaca pacasila tak bisa terperdaya, bahkan kata orangorang bisa juga menipu lebih dari juragan kota
MAKANYA saya tak mau bisa membaca, saya tak mau menjadi pembaca pancasila, nanti takut menghancurkan citacita ayah, kasian, ayah sudah tua, tapi ayah tetap memaksa dan mengancam memukul saya bila tidak mau belajar membaca
SETELAH belajar lama dari igauan ayah, akhirnya saya bisa, ayah pintar membaca kalau tidur, ia mengajari saya bagamaina bentuk A, bentuk B, bentuk C, hingga bentuk Z, dan bagaimana bunyinya bila dirangkai,
Untuk menguji kemampuan, saya membaca surat sialan dari juragan kota, ternyata tandatangan ayah dan juragan kota tertukar, saya senang sebab kami akan punya sawah dua walaupun saya terancam jadi pembaca pancasila
No comments:
Post a Comment