/1/
aku senang kekacauan
makanya aku ingin sekali membantu israel meyerang
palestina atau memberikan senjata
bagi keduanya
atau juga membantu mall – mall didirikan
dengan menggusur rumahrumah kumuh, lalu memberikan
semangat penghuninya untuk melawan
bahkan,
saat kau dan ibu bertengkar, aku ingin menyediakan
senjata tajam untuk tangantangan kalian
sayang, selalu saja aku terlalu asik menonton
sampai – sampai airmata berjatuhan
tanpa sempat melakukan semua itu
/2/
pintu depan dan belakang telah ditutup ibu
bahkan jendela dan ventilasi juga
seakan seluruh anggota keluarga sudah berangkat
tidur
dan kau selalu membantu ibu
menutup semua itu
dari luar
/3/
sekarang sedang musim salju
aku dan ibu berselimut tebal
mengundang kehangatan
yang tak kunjung datang
sedang kau, di luar rumah
tenang – tenang saja telanjang
sambil mendekap bulu
yang warnanya sama dengan selimut ibu
Salam kunjungan Kampung-puisi,
ReplyDeletesenang membaca bait-bait kamu ..
“Puisi telah memilihku menjadi celah sunyi di antara baris-barisnya yang terang. Dimintanya aku tetap redup dan remang.” menikmati puisimu begitulah... salam perkenalan...
ReplyDeletelam kenal ya?
ReplyDeletejujur puisinya keren banget. punya bakat nih jadi seorang penyair handal.
link balik ya?