Karena Waktu
: D. Zamawi Imron
Karena waktu segalanya bisa
berubah. Juga jalan pulang, Jembatan Suramadu
dan lampu lampu kendaraan terasa asing, tak ada penjual
keliling menjajakan nasi dan tangan yang menjulur
ke arah wajah. Di Selat Madura sebuah ingatan jatuh
menjadi kapal juga sauh. Mobil mobil membuat
kemacetan, rindu meninggalkan tubuhku melesat ke arah rumah
dan aku menatap keluar jendela bus, ada gedung gedung
tower tower telepon genggam, segalanya terasa asing
seperti puisi yang gelap, tak ada yang bisa kukenali.
Karena waktu segalanya bisa
berubah. Tak ada lagi nyanyian gadis gadis desa
yang mencari kayu bakar juga siul pemanjat
pohon siwalan. Seorang lelaki memandangku
seperti pendatang baru, seperti puisi yang dibaca
tergesa gesa kemudian dilupakan, pun aku. Sepanjang jalan
ingatanku seperti bintang di antara awan hitam
sebentar terlihat lalu hilang. Sumenep perlahan
memasuki pagi, ketika aku sampai di rumah
tak ada yang bisa kutemui selain kenangan
tak ada siapa-siapa!
2010
No comments:
Post a Comment