Kisah Menulis Puisi


Menulis Puisi Bukan Sekedar Menulis

Bertanyalah seorang Penyair Muda kepada Penyair Guru, “Saya telah menulis puisi, tetapi kenapa puisi saya berdiri di tempatnya semula?” Penyair Guru balik bertanya, “Apakah kamu menulis puisi, hanya menulis?” Penyair Muda menjawab:”Ya.”

Dengan raut muka yang sabar Penyair Guru memberi nasihat bahwa menulis puisi bukan sekedar menulis. Itu lebih kepada kejujuran, perenungan , dan penguasaan terhadap apa yang kamu rasakan dan pikirkan.(*)

Pada Segala yang Ada Terdapat Keseimbangan

Penyair Guru sedang duduk khusyuk mendengarkan gemericik air sungai. Karena terdorong rasa ingin tahu, Penyair Muda berkata, “Guru sedang merenungkan apa?” Penyair Guru tidak bergeming.

Ketika Penyair Muda mengulang pertanyaannya, barulah Penyair Guru menyahut, “Tahukah kamu? Bahwa pada segala yang ada terdapat keseimbangan yang luar biasa? Dan itulah yang harus kita pertahankan dalam puisi.”(*)

1 comment:

  1. yap bener, sampe sekarang gue belum bisa menulis puisi, entah apa syair yang ada

    ReplyDelete